Selasa, 11 November 2014

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaku-Pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan melalui Rakor Internal dan Rakor KPMD

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) bertujuan disamping untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sasarannya masyarakat miskin produktif dipedesaan juga diharapkan dapat  memberdayakan masyarkat khususnya pelaku-pelaku PNPM baik ditingkat kecamatan maupun desa. PNPM-MP melalui Kementerian Dalam Negeri setiap tahun sudah menyiapkan dana operasional untuk menjalankan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas pelatihan dan juga rapat koordinasi baik Rakor Internal maupun rakor KPMD.
Dikecamatan Jujuhan Ilir pada setiap bulannya selalu mengadakan rapat koordinasi baik internal maupun KPMD untuk membahas permasalahan-permasalahan yang muncul disamping memberikan informasi-informasi terbaru barkaitan dengan tahapan pelaksnaan program PNPM, rakor ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul sehingga tidak sampai menyebar luas kemasyarakat.Untuk menciptakan suasana rakor yang nyaman dan tidak membosankan sudah diterapkan pelaksanaan rakor tidak dikantor UPK melainkan dilaksanakan didesa secara bergiliran, untuk bulan Oktober rakor KPMD dilaksanakan di Dusun Pulau Batu yang mengambil tempat dipasar Pulau Batu.
Suasana Rakor KPMD Kec. Jujuhan Ilir
Sebagaimana diketahui bahwa KPMD adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan ditingkat desa maupun tingkat kelompok masyarakat, sebagai kader masyarakat tentu peran dan tugas membantu pengelolaan pembangunan didesa, dengan demikian secara umum KPMD mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : 
  1. Memfasilitasi pelaksanaan pendataan RTM dan penyusunan peta social pada saat musyawarah dusun. 
  2. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk proses penggalian gagasan. 
  3. Bersama tim 11 dalam menyusun rancangan perencanaan pembangunan desa (RPJMDes dan RKPDes) 
  4. Menyebarluaskan dan mensosialisasikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat desa 
  5. Memastikan terlaksananya tahap-tahap kegiatan PNPM di desa 
  6. Mendorong dan memastikan penerpan prinsip-prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan pada setiap tahapan. 
  7. Mengikuti pertemuan bulananan dengan PL yang difasilitasi oleh FK untuk membahas kendala dan permasalahan yang muncul serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
  8.  Mengefektifkan penggunaan papan informasi didesa dan dusun. 
  9. Mensosialisasikan sanksi dan keputusan lainnya yang telah ditetapkan dalam MAD. 
  10.  Membantu masyarakat mengembangkan kapasitas agar dapat menangani masalah yang dihadapi secara efektif. 

Salah satu materi yang selalu menjadi pembahasan berkaitan dengan Simpanan Pinjam Khusus Perempuan diharapkan kader sesuai tupoksi dapat memfasilitasi pengembangan kelompok SPP dan menjaga supaya dana bergulir ini jangan sampai terjadi tunggakan, apalagi dikecamatan Jujuhan Ilir belum ada tunggakan untuk itu kepada semua pelaku diaharapkan untuk menjaga hal itu. 


Disamping rakor KPMD juga selalu diadakan Rakor Internal Kecamatan, rakor ini dihadiri semua pelaku tingkat kecamatan mulai PJOK, FK-FT, BKAD, UPK, PL, BP-UPK, Tim Pendanaan, berbagai topik yang dibahas pada rakor ini untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dikecamatan sehingga tidak sampai pada tingkat kabupaten. Rakor internal ini juga selalu memberikan penguatan-penguatan kepada pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan  terutama Badan Kerjasama Antar Desa ( BKAD ) dan Badan Pengawas – Unit Pengelola Kegiatan ( BP-UPK ), melihat dengan adanya UU No. 6 tahun 2014 peran BKAD menjadi sangat penting dalam pengembangan kelembagaan dalam rangka proses pembangunan antar desa dalam kecamatan Jujuhan Ilir.
Suasana Rakor Internal
Disamping kelembagaan BKAD dan BP-UPK yang terpenting juga selalu melakukan penguatan kepada UPK selaku unit dari BKAD yang mengelola keuangan khusus dana bergulir. Rakor internal ini juga selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja Pelaku-pelaku, terhadap apa yang sudah diberikan melalui penguatan-penguatan yang ada, pelatihan-pelatihan yang lain juga terkadang dibahas dalam hal persiapan dan pelaksanaan supaya berjalan dengan baik. Evaluasi dilakukan guna mengetaui sejauhmana kinerja masing-masing pelaku serta untuk mengetahui realisasi pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat oleh masing-masing pelaku. Melalui rakor baik Internal maupun KPMD diharapkan semua pelaku dapat menjalankan tugas susuai tupoksi masing-masing, jangan sampai terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan masyarakat dan program.


(FK Kecamatan Jujuhan Ilir Kab. Bungo)

Minggu, 09 November 2014

PASAR DESA PULAU BATU

Pasar desa merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli  dalam waktu yang ditentukan. Seperti  halnya di Desa ( kata Lain Dusun ) Pulau Batu kecamatan Jujuhan Ilir Kab.Bungo  Propinsi – Jambi, pasar desa disepakati diadakan cuma satu kali sepekan yaitu setiap hari kamis. Pasar desa Pulau Batu ini merupakan pasar yang berada di pusat kecamatan. Setiap hari kamis semua desa yang ada di kecamatan Jujuhan Ilir ini selalu memamfaatkan pasar desa Pulau Batu ini, baik itu untuk berdagang maupun  sekedar berbelanja  untuk kebutuhan sehari–hari. Sebelum tahun 2012 pasar Desa Pulau Batu berada tidak jauh dari kantor Kepala Desa / sebutan lain (RIO) yang mana kondisi pasar diwaktu itu tempatnya sangat sempit dan tidak bisa lagi untuk diperluas karena tidak adanya lahan. Sehingga masyarakat bermusyawarah dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa ( RPLM-Des ) yang salah satu usulan prioritas masyarakat desa Pulau Batu tersebut adalah pembanguanan Pasar Desa. Sehingga ditahun 2012 masyarakat setuju memasukkan proposal usulannya ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan PNPM-MP didalam Musyawarah Desa Perencanaan. Setelah proposal Pasar Desa Pulau Batu di ajukan ke PNPM-MP kecamatan Jujuhan Ilir TA; 2012, maka pelaku–pelaku PNPM-MP di Kecamatan dan Desa seperti Tim Verifikasi  yang didampingi oleh Fasilitator Kecamatan,  Pendamping Lokal, Kader Teknis Desa turun kelapangan dan memverifikasi usulan tersebut dan layak untuk diprioritaskan ke MAD . Setelah diprioritaskan usulan setiap desa dikecamatan ternyata Pasar Desa Pulau Batu termasuk usulan prioritas nomor dua di TA: 2012.
 
  Sebelum pekerjaan Pasar desa Pulau Batu dimulai oleh PNPM-MP maka masyarakat segera melaksanakan/realisasikan swadaya mereka, yaitu pembuatan saluran drainase sekeliling lokasi pasar tersebut dengan luas lebih kurang 3 hektar dengan biaya swadaya masyarakat, sesuai dengan komitmen desa yang tercantum dalam proposal usulan yang jumlah biayanya lebih kurang 7 juta Rupiah. 


Setelah disurvey lokasi pasar desa oleh kader teknis dan fasilitator teknik dapat direncanakan empat bangunan yaitu :
1.    Bangunan Los pasar 1 unit dengan ukuran  6 x 21 meter
2.    Bangunan 1 Unit Musholla
3.    Bangunan 1 Unit MCK
4.    Bangunan 1 Unit tempat sampah kering dan basah
Dengan total biaya yaitu:  Dua Ratus Dua Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Empat Ratu Rupiah  ( Rp. 202,995,400,- ). Masyarakat juga akan berswadaya untuk membuat kios-kios tempat jualan terbuat dari kayu bulat yang tersedia di lahan masyarakat seperti gambar dibawah ini:
Sekarang Pasar Desa Pulau Batu sudah dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat kecamatan Jujuhan Ilir.  Menurut keterangan salah seorang pengelola pasar tersebut yaitu bapak Zuhri yang merupakan pelaku PNPM-MP Desa Pulau Batu menyatakan bahwa dari hasil pasar, seperti sewa kios , uang kebersihan pasar dan pengelolaan WC Umum sudah terkumpul dana lebih kurang  Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah ( Rp. 27.000.000,- )
 
Bapak Zuhri  TPK desa Pulau Batu dan anggota pengelola Pasar
 Keterangan dari sebahagian masyarakat dan pemangku kepentingan di desa Pulau Batu menyatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP ini sangat menyentuh langsung terhadap Masyarakat dan dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat. Dari itu masyarakat berharap agar Program ini tetap dilanjutkan.

Pengelolaan Dana Bergulir SPP di UPK “Besamo Lestari” Kec. Jujuhan Ilir Kab. Bungo bisa membantu mengembangkan usaha kelompok


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sasarannya masyarakat miskin produktif dipedesaan yang artinya bagi mereka yang memiliki usaha kecil yang kesulitan untuk pengembangan usahanya karena selalu terkendala masalah pendanaan sehingga selain kegiatan sarana dan prasarana, dikecamatan Jujuhan Ilir sesuai dengan kebijakan PNPM-MPd bahwa sebesar maksimal 25% dari total alokasi dana BLM dialokasikan untuk kegiatan Simpan Pinjam (SPP) bagi kelompok perempuan, maka kegiatan SPP ini juga didanai dari dana BLM dan untuk pengembangannya maka dikenal dengan istilah perguliran. PNPM-MPd yang masuk ke Kec. Jujuhan Ilir sejak tahun 2009 selalu mengalokasikan untuk dana SPP sebagai suntikan dana untuk pengembangan kegiatan ini, berikut tabel alokasi dana SPP dari awal tahun PNPM-MPd sampai sekarang di Kec. Jujuhan Ilir :
   
Alokasi Dana SPP Kec. Jujuhan Ilir
Salah satu kelompok yang memanfaatkan dana bergulir SPP ini adalah kelompok “ COKLAT “ yang diketua oleh ibu “ KASNI “ beralamat di dusun sari mulya kec. Jujuhan Ilir, ibu kasni ini mempunyai usaha membuat keripik tempe, usaha ini sudah ada sejak lama dan sudah memulai usahanya sejak 10 tahun yang lalu dengan produksi berkisar 5 kg perhari, dengan adanya bantuan pinjaman dana bergulir dari PNPM MPd melalui kel Executing sehingga usaha ibu kasni ini bisa berkembang, saat ini rata-rata produksi perhari mencapai 12 kg perhari yang diolah menjadi tempe dan selanjutnya digoreng menjadi keripik tempe. Cara memproduksi keripik tempe ini juga tidak terlalu sulit, diawali dengan kacang kedelai direbus kemudian direndam semalaman lalu dimasukkan kedalam tangki mesin penggiling untuk memisahkan kulit kacang, langkah selanjutnya kacang dicampur dengan ragi lalu dibungkus dengan daun pisang selama + 1 malam lalu digoreng keesokan harinya dengan adonan tepung yang sudah dicampur bumbu sesuai pesanan, ibu kasni ini sudah meminjam dana spp yang ketiga kalinya dengan pinjaman Rp. 10 juta.

Keripik tempe ini dipasarkan masih sebatas pesanan yang daerah pemesananannya paling jauh masih dari daerah Muara Bungo. Dari pengelolaan usaha keripik tempe ini untuk memproduksi 12 kg kacang kedelai per hari bisa mendapatkan + 150 bungkus setiap bungkusnya sebanyak rata-rata 7 keping tempe untuk itu membutuhkan modal + Rp. 396.000,- dari hasil penjualan keripik tempe ibu Kasni bisa menghasilkan keuntungan berkisar + Rp. 304.000,- perhari, untuk tenaga kerja bisa mencapai 10 orang setiap hari meskipun kadang-kadang Cuma 3-5 orang yang berkerja setiap harinya.
  
Manfaat dari pengelolaan dana bergulir ini juga dirasakan oleh masyarakat yang tidak langsung memanfaatkan dana bergulir tersebut, dari pengelolaan yang baik oleh UPK pada tahun 2013 diperoleh surplus yang dikenal dengan surplus UPK yang alokasinya untuk penambahan modal, dana kelembagaan, bonus UPK dan sebagian untuk dana sosial, dana sosial ini langsung dikelola oleh Badan Kerja Sama Antar Desa ( BKAD ) sehingga dana bergulir ini disamping bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat juga berdampak pada pemberian pelayanan sosial kepada masyarakat
Kegiatan Sosial Sunatan Masal
Pelayanan yang diberikan berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah Antar Desa ( MAD ) yaitu berupa bantuan sunatan massal dan pemberian paket seragam sekolah yang sasarannya anak-anak dari keluarga yang kurang mampu tingkat perekonomiannya, bantuan ini telah diberikan kepada anak-anak untuk sunatan massal sebanyak 80 orang anak yang berasal dari 7 dusun yang ada dalam kecamatan jujuhan ilir sedangkan untuk pemeberian paket seragam sekolah diberikan kepada 55 orang anak yang juga berasal dari 7 dusun.
Total dana yang diberikan berjumlah Rp. 24.800.000,- selain itu juga ada sumbangan dari para donatur sebesar Rp. 750.000,-. Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerjasama dan koordinasi yang baik dengan dinas kesehatan Kabupaten Bungo, sehingga sunatan massal dilaksanakan dengan lancar, kehadiran masyarakat pada kegiatan inipun cukup banyak sehingga acara terlihat meriah meskipun tanpa mengundang pejabat dari pemerintahan kabupaten, disamping itu kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Camat Jujuhan Ilir sekali gus memberikan sambutan kepada semua yang hadir. Dengan ada kegiatan ini PNPM MPd bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah melalui programnya telah menunjukkan kepedulian yang nyata dan langsung kepada masyarakat yang kurang mampu melalui sebagian jasa yang diperoleh Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) terhadap pengelolaan dana bergulir Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ), mudah-mudahan kedepan program ini akan terus dilaksanakan sehingga secara tidak langsung bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat luas untuk selalu berpartisipasi didalam setiap tahapan program. Disisi budaya program ini juga bisa mengajak masyarakat untuk saling bergotongroyong atau secara bersama-sama dalam segala hal yang positif, baik dalam menentukan perencanaan pembangunan desa maupun kebersamaan pada pelaksanaan pembangunan yang diwujudkan dalam bentuk swadaya masyarakat.

Kamis, 30 Oktober 2014

Budaya Gotong Royong yang kembali muncul bersama PNPM Mandiri Perdesaan

Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, Partisipasi masyarakat merupakan kekuatan utama. Sebagai program yang menganut pola perencanaan partisipatif, masyarakat didorong memiliki sense of belonging (rasa memiliki). Caranya dengan ikut bermusyawarah, menetapkan, melaksanakan, mengawasi dan kedepannya ikut melestarikan. Hal itu pula yang terjadi di Dusun Telentam Kampung Sungai Duren Kecamatan Tanag Sepenggal, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Dalam pembangunan jalan rabat beton, ratusan orang yang berada di kampung tersebut terlibat aktif. Tak hanya kamu laki-laki, tetapi juga kaum perempuan, tidak hanya kalangan orang tua, tapi para pemuda dan pemudi, dengan semangat ikut bekerja melaksanan pengecoran jalan rabat beton di dusun mereka yang di danai dari Program PNPM Mandiri Perdesaan.


Memang di Tahun 2014 ini Dusun telentam terdanai Kegiatan pembangunan Jalan Rabat Beton sepanjang 864 m dengan dana Rp 120.673.000,-. Jalan ini merupakan akses jalan yang sangat fital bagi masyarakat dusun telentam karena merupakan jalan menuju perkebunan keret yang menjadi tumpuan ekonomi bagi mayoritas masyarakat dusun telentam. “Masyarakat sepakat, pelaksanaan nya kami lakukan dengan bergotong royong, disamping agar pekerjaan nya dapat lebih cepat selesai dan kami berharap akan ada sisa dana sehingga dapat menambah panjang nya nanti...” Tutur Usman, Ketua TPK dusun Telentam.
Swadaya masyarakat dusun Telentam dalam kegiatan pembangunan rabat beton dengan volume panjang 864m x 150 cm x 10 cm sungguh menampakan semangat gotong royong yang di beberapa tempat kian memudar. Pola kerja dengan mengikutsertakan masyarakat banyak membuat pekerjaan kian ringan dan kualitas nya pun dapat kita jaga karena masyarakat yang menjadi pemanfaat juga yang melaksanakannya. “ibaratnya kita membangun rumah untuk kita sendiri, tentu kita akan membuat sebaik dan sebagus mungkin” ucap Musa Idris, Ketua BPD Dusun Telentam.
Yang cukup menyantuh, semua elemen masyarakat sangat ingin terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, tidak hanya bekerja, bahkan ibu-ibu yang tidak mampu melakukan pekerjaan yang berat tetap ambil bagian dengan membantu mentediakan minuman serta makanan untuk cemilan bagi masyarakat yang bergotong royong.


Ade Zainora (FT Tanah Sepenggal)