Kamis, 12 Desember 2013

Cerita dari Desa Untuk PNPM

Pada tahun 2007 PNPM masuk ke kecamatan Pelepat,pada waktu itu saya tidak tahu apa itu PNPM. Cuma pada saat itu saya di ajak bapak kepala desa untuk kekecamatan untuk MAD Sos, saya mewakili Team 6, pada MAD Sos itu di sampaikan besaran dana yang kekecamatan , pembentukan BKAD, Alur Tahapan, dan masih banyak lagi dan akhiri dengan memebuat RKTL atau rencana kerja tindak lanjut, yaitu membuat jadwal MD Sos di desa , dan sampailah MD Sos di desaku, pada waktu itu antusias masyarakat sangat tinggi untuk mendengarkan program baru yang masuk di desaku, pada waktu Md Sos di sampaikan Program PNPM, antara lain, besaran dana yang masuk ke kecamatan pada tahun itu,membentuk TPK, membentuk Kader desa , ususlan yang bisa di ajukan, usulan yang tidak bisa di ajukan, dan di akhiri dengan RKTL pengalian gagasan di dusun .

Namun setelah itu saya tidak aktif lagi di PNPM, jadi tidak tahu perkembangan selanjutnya, tetapi pada bulan mei tahun 2007 saya di utus oleh kepala desa untuk mengantikan kader desa yang di nilai kurang aktif, dari situ saya mulai aktif lagi di PNPM-PPK , dan saya mendapat pelatihan kader di kecamatan selama 3 hari, seiring waktu berjalan saya banyak belajar apa itu PNPM-PPK,belajar menjadi moderator pada waktu rakor bulanan kader desa di kecamatan, memfasilitasi musyawarah di desa, dan lain-lain. Pada tahun itu juga saya belum paham juga dengan alur tahapan PNPM-PPK, tetapi karena saya mempunyai kemauan untuk maju saya tetap ikut arahan dan arahan Fasilitator kecamatan, lama kelamaan saya mulai memahami sedikit demi sedikit alur tahapan PNPM-PPK, tetapi baru 3 bulan menjadi kader desa, atas dasar kesepakatan rakor bulanan kader desa, saya di pilih menjadi Pendamping Lokal mengantikan Pendamping Lokal yang tidak aktif, dan di setujui di forum MAD di kecamatan.
Kegiatan Anak-anak TK di desa Mulia Bhakti
Tetapi walaupun sudah jadi Pendamping Lokal saya tidak meninggalkan desaku dalam hal urusan PNPM-PPK, dari situlah saya banyak belajar untuk majukan desa maju untuk diri saya pribadi, rela mengerjakan pekerjaan orang lain yang sudah di tunjuk jadi petugas tetapi tidak mau bekerja . memffasilitasi MMDD di dusunku, membuat proposal, dan lain lain dan selalu di bimbing oleh fasilitator kecamatan. Dan di tahun 2008 desaku terdanai pembangunan los pasar . pada akhir tahun 2008 saya dapat kesempatan pelatihan pendamping lokal di propinsi jambi, saya semakin bertambah semangat di PNPM mandiri Perdesaan karena pada tahun itu di ubah namanya dari Program Pengembang Kecamatan menjadi Mandiri perdesaan, kini sedikit demi sedikit mulai bisa memahami alur tahapan, tupoksi, Prinsip dasar walaupun tidak semua, pada tahun itu juga saya mulai di lepas untuk  memfasilitasi musyawarah di desa dari musyawarah desa sosialisasi, pengalian gagasan, Musyawarah khusus perempuan, perencanaan dan selalu di bimbing oleh fasilitator kecamatan.
Seiring waktu berjalan saya mulai bisa merasakan hasilnya dari PNPM-MPd setelah desaku terdanai los pasar dan pembangunan gedung taman kanak-kanak. Masyarakat merasa puas dengan kinerja para pelaku PNPM-Mpd baik di kecamatan dan di desa, karena kita di bina untuk merencanakan,membangun,mengawasi dan melestarikan pembangunan yang sudah di danai oleh PNPM.bahkan masyarakan di desaku merasa puas dengan pembangunan yang di danai PNPM karena transparan, di kerjakan oleh masyarakat sediri, di awasi oleh masyarakat sendiri, di gunakan oleh masyarakat, memperkerjakan masyarakat setempat dan mutu bangunan lebih baik di banding dengan yang di kerjakan oleh pihak lain yang kebanyakan asal jadi dan asal-asalan, kini desaku sudah mempunyai 2 bangunan fisik yang di danai oleh PNPM-MPd. Bangunan los pasar yang dahulu para pedagang pada berjualan dengan atap plastik hitam atau terpal ini sudah punya los pasar walaupun belum semua dan sampai sekarang masih tetap terjaga dengan baik.

Suasana Pasar di desa Mulia Bhakti
Pendapatan desa bisa bertmbah dengan retribusi pasar, memberi kesempatan kerja kepada masyarakat miskin dan pengangguran untuk bekerja menjadi kuli angkut, tukang parkir dan tukang sapu pasar. Banyak juga masyarakat yang berjualan di pasar itu walau masih bersifat kecil- kecilan,ada yang membuka usaha jahit ,tukang cukur dan lain-lain. Dahulu anak-anak taman kanak-kanak belajar  di bekas gudang beras milik transmigarasi dan serba minim mainan luar dalam,  kini anak-anak dan para guru bisa belajar mengajar dengan tenang   juga nyaman setelah punya gedung baru yang di danai oleh PNPM, anak-anak bisa main dengan puas di dalam dan di luar ruangan, tidak takut ke jalan besar karena lengkap di buatkan pagar keliling, dan ada masyarakat yang  berjualan di sekitar gedung TK.




M. Hasim
PL Kec. Pelepat

0 komentar:

Posting Komentar