Mereka yang berhasil adalah mereka yang mampu melihat dan
memanfaatkan peuang yang ada. Sayangnya, tidak semua orang bisa membaca peuang
dengan jeli, apalagi jika peluang tersebut berada pada hal-hal yang cenderung
dilihat sebagai barang rongsokan. Salah satunya adaah poong-potongan kain atau
perca. Sisa-sisa kain inilah yang dirajut menjadi sebuah barang yang berharga
oleh sejumah kelompok SPP di Kecamatan Pasar Muara Bungo.
Kecamatan
Pasar Muara Bungo terdiri dari 5 Kelurahan yang berlokasi di pusat kota Muara
Bungo. Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Pasar Muara Bungo di danai
sejak tahun 2009 dimana sampai dengan tahun 2012 jumlah total dana yang telah dikucurkan Rp
4.305.263.000 Sedangkan untuk tahun
2013, Kecamatan Pasar Muara Bungo mendapat bantuan dana BLM sebesar Rp
800.000.000. Secara umum, dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dimanfaat masyarakat
untuk mendukung di bidang peningkatan kapasitas, pembangunan dan rehabilitasi Sarana/Prasarana,
Kegiatan Pendidikan dan Kesehatan, dan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan.
Dalam
hal pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaan, Kegiatan peningkatan Kapasitas menjadi
primadona, hal ini bisa dilihat banyaknya peminat untuk peningkatan kapasitas yaitu
di Tahun 2011 adanya Pelatihan Menjahit 25 orang peserta di Kelurahan Tanjung
Gedang dengan anggaran dana sebesar Rp 68.009.000 dan Kelurahan Batang Bungo 20
orang peserta dengan anggaran dana sebesar Rp 80.900.000.
Kegiatan
merajut ekonomi melalui kain perca diawali pada tahun 2012 setelah dilaksanakan
Pelatihan Menjahit dan Bordir (lanjutan) 21 orang peserta di Kelurahan Tanjung
Gedang dengan anggaran dana sebesar Rp 79.371.000.
Aznawati
contohnya. peserta pelatihan menjahit ini mengaku sangat membantu perekonomian
keuarganya sebab hal ini dilihatnya sebagai sebuah peuang usaha.
Peluang
usaha ini, dikatakan Aznawati tidak terlepas dari dukungan dari Drg Hj. Enny
Wardani, Ketua TP PKK Kabupaten Bungo yang telah membuka wawasan peserta
pelatihan serta memberikan bantuan persedia kain perca.
Kain
perca yang disumbangkan kepada peserta pelatihan itu selanjutnya ‘disulap’ mejadi tas, keset kaki, dompet dan
lain-lain dimana hasil penjualan akan dibelikan kembali untuk kebutuhan aneka
ketrampilan jahit kembali.
Dalam
pelaksanaan jambore PNPM baik yang dilaksanakan di Kabupaten Kerinci dan
baru-baru ini dilaksanakan di Kabupaten Bungo, maupun saat pameran Ulang Tahun
Kabupaten Bungo hasil ketrampilan menjahit ini ditampilkan dan banyak mendapat
apresiasi dari masyarakat.
Dengan
selesainya pelaksanaan pelatihan, peserta pelatihan desa/Kelurahan sangat
senang karena mereka mendapat bekal untuk membuka sendiri usahanya maupun untuk
mendapatkan pekerjaan di tempat lain.
Menurut
Nerismawati, S.Kom, selaku Ketua UPK Kecamatan Pasar Muara Bungo mengatakan
bahwa dengan besarnya minat masyarakat untuk kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat, diharapkan kedepan lebih diutamakan usulan pelatihan karena
manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Namun
demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tentunya
tidak terlepas dari peran pelaku program di masyarakat, hingga sangat
diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dari pelaku PNPM baik di tingkat
desa/Kelurahan maupun di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. (Ema Marhamah-FK
Pasar Muara Bungo)
0 komentar:
Posting Komentar