SEMANGAT WIRAUSAHA IBU RUMAH TANGGA
Tujuan umum dari kegiatan
Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM-MPd) adalah untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses
pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan
memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan
penciptaan lapangan kerja.
Sedangkan sasaran program
adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan
usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat.
Pendanaan untuk kelompok SPP
yang ada kegiatan usahanya diharapkan dapat mempercepat strategi pengurangan
kemiskinan bagi rumah tangga miskin yang ada, dengan salah satu caranya yaitu
berwirausaha. Dari sekian banyak kelompok SPP di kecamatan Jujuhan, kelompok
SPP Pedagang Kecil Simpang Empat di dusun Rantau Ikil merupakan salah satu
kelompok yang beranggotakan ibu-ibu yang memiliki usaha dagang. Salah satu
angota kelompok SPP ini adalah ibu Nurhidayati. Kegigihan, motivasi dan inovasi
dalam mencari peluang usaha patut diacungi jempol. dan kerja keras merupakan
bentuk modal untuk mencapai kesuksesan usaha. Awalnya ia memiliki usaha
kios/warung yang menjual aneka makanan dan minuman yang terletak di simpang
empat Rantau Ikil. Karena ada urusan keluarga yang cukup menyita waktu, kios
tersebut ia sewakan penggunaannya kepada orang lain, sesama anggota SPP juga. Sampai
pada akhirnya ia telah menyelesaikan urusan keluarga tersebut.
Ketika kelompoknya mendapat
kucuran dana pada April 2013, ibu Nurhidayati kebagian pinjaman sebesar Rp.
3.000.000,-. Ia kemudian memutuskan memulai usaha menjual olahan aneka minuman
es, seperti es capucino, es sirup dsb. Kebetulan usaha tersebut peminatnya
cukup tinggi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat yang
mengunjunginya, apalagi dari mulai sore hingga malam. Walaupun ada kompetitor bidang
usaha sejenis yang letaknya berdekatan, namun itu tidak menjadi halangan dalam
bisnis ini. Karena sudah ada pelanggannya masing-masing.
Keinginan untuk mencari
peluang usaha lain selalu terpikirkan oleh ibu Nurhidayati. Berbekal diskusi
dan informasi yang ia dapat dari suaminya, timbullah ide untuk berbisnis
laundry. Kebetulan belum ada orang yang membuka usaha ini sebelumnya ditempat
mereka. Dasar pemikiran ibu ini membuka usaha laundry, karena di wilayah mereka
banyak warga pendatang yang merupakan pekerja perusahaan disekitarnya, juga
orang-orang yang karena kesibukannya beraktivitas tidak sempat untuk mengurus
pakaiannya. Jadi tepatlah kiranya keputusan ibu ini dalam membuka usaha laundry.
Apalagi pemilihan lokasi tempat usaha yang pas, berada di pinggir jalan lintas
Jambi-Padang sehingga gampang dilihat orang. Jadi tanpa tak sengajapun orang
yang melewati jalan tersebut akan melihat tempat usaha ini.
Walaupun baru berjalan belum
2 bulan, usaha yang dinamakan “MADINA LAUNDRY” ini sudah cukup banyak pelanggan
yang memanfaatkan jasa laundry ibu Nurhidayati. Jasa laundry ini menerapkan
tarif kiloan. Menurut catatannya, untuk waktu seminggu awal Nopember ini saja (saat
berita ini dibuat) omset usahanya sebesar 134 kg. Dengan tarif Rp.6.000,-/kg
maka omset untuk tempo waktu itu mencapai Rp.804.000,-. Ini belum ditambah
dengan jasa upah setrikaan (hanya menyetrika saja, tanpa cuci) yang tarifnya
Rp.3.000,-/kg untuk rentang waktu yang sama sebanyak 31 kg (Rp.93.000,-)
sehingga totalnya Rp.897.000,-. Ini rentang waktu satu minggu. Bayangkan kalau
satu bulan Hal ini merupakan omset yang
cukup besar bagi usaha pemula.
Jadi usaha laundry ibu
Nurhidayati merupakan suatu bukti bahwa kaum perempuan juga mampu untuk berwira
usaha, membantu perekonomian keluarga. Perempuan juga mampu menciptakan usaha
ekonomi produktif, yang mana hal ini sesuai dengan tujuan dan sasaran dari
program. Motivasi dan inovasi kaum perempuan untuk meningkatkan ekonomi tentu
juga diimbangi dengan skema pendanaan modal usaha yang lebih intens, melalui
penguatan kelembagaan simpan pinjam yang ada. Dengan adanya hal ini sudah barang tentu tujuan
SPP dapat dicapai masyarakat penerima manfaat secara luas.
0 komentar:
Posting Komentar