Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
(PNPM-MPd) bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sasarannya
masyarakat miskin produktif dipedesaan yang artinya bagi mereka yang memiliki
usaha kecil yang kesulitan untuk pengembangan usahanya karena selalu terkendala
masalah pendanaan sehingga selain kegiatan sarana dan
prasarana, dikecamatan Jujuhan Ilir sesuai dengan kebijakan PNPM-MPd bahwa sebesar maksimal
25% dari total alokasi dana BLM dialokasikan untuk kegiatan Simpan Pinjam (SPP)
bagi kelompok perempuan, maka kegiatan SPP ini juga didanai
dari dana BLM dan untuk pengembangannya
maka dikenal dengan istilah
perguliran. PNPM-MPd
yang masuk ke Kec. Jujuhan Ilir sejak tahun 2009 selalu mengalokasikan untuk
dana SPP sebagai suntikan dana untuk pengembangan kegiatan ini, berikut tabel
alokasi dana SPP dari awal tahun PNPM-MPd sampai sekarang di Kec. Jujuhan Ilir
:
Alokasi Dana SPP Kec. Jujuhan Ilir |
Salah satu kelompok
yang memanfaatkan dana bergulir SPP ini adalah kelompok “ COKLAT “ yang diketua oleh ibu “ KASNI “ beralamat di dusun sari mulya kec. Jujuhan Ilir, ibu kasni
ini mempunyai usaha membuat keripik tempe, usaha ini sudah ada sejak lama dan
sudah memulai usahanya sejak 10 tahun yang lalu dengan produksi berkisar 5 kg
perhari, dengan adanya bantuan pinjaman dana bergulir dari PNPM MPd melalui kel
Executing sehingga usaha ibu kasni ini
bisa berkembang, saat ini rata-rata produksi perhari mencapai 12 kg perhari
yang diolah menjadi tempe dan selanjutnya digoreng menjadi keripik tempe. Cara
memproduksi keripik tempe ini juga tidak terlalu sulit, diawali dengan kacang
kedelai direbus kemudian direndam semalaman lalu dimasukkan kedalam tangki
mesin penggiling untuk memisahkan kulit kacang, langkah selanjutnya kacang
dicampur dengan ragi lalu dibungkus dengan daun pisang selama + 1 malam
lalu digoreng keesokan harinya dengan adonan tepung yang sudah dicampur bumbu sesuai
pesanan, ibu kasni ini sudah meminjam dana spp yang ketiga kalinya dengan
pinjaman Rp. 10 juta.
Keripik tempe ini dipasarkan masih sebatas pesanan yang daerah
pemesananannya paling jauh masih dari daerah Muara Bungo. Dari pengelolaan
usaha keripik tempe ini untuk memproduksi 12 kg kacang kedelai per hari bisa
mendapatkan + 150 bungkus setiap bungkusnya sebanyak rata-rata 7 keping tempe
untuk itu membutuhkan modal + Rp. 396.000,- dari hasil penjualan keripik
tempe ibu Kasni bisa menghasilkan keuntungan berkisar + Rp. 304.000,- perhari,
untuk tenaga kerja bisa mencapai 10 orang setiap hari meskipun kadang-kadang
Cuma 3-5 orang yang berkerja setiap harinya.
Manfaat dari pengelolaan dana bergulir ini juga dirasakan
oleh masyarakat yang tidak langsung memanfaatkan dana bergulir tersebut, dari
pengelolaan yang baik oleh UPK pada tahun 2013 diperoleh surplus yang dikenal
dengan surplus UPK yang alokasinya untuk penambahan modal, dana kelembagaan,
bonus UPK dan sebagian untuk dana sosial, dana sosial ini langsung dikelola
oleh Badan Kerja Sama Antar Desa ( BKAD ) sehingga dana bergulir ini disamping
bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat juga berdampak pada pemberian
pelayanan sosial kepada masyarakat.
Kegiatan Sosial Sunatan Masal |
Pelayanan yang diberikan berdasarkan hasil kesepakatan
Musyawarah Antar Desa ( MAD ) yaitu berupa bantuan sunatan massal dan pemberian
paket seragam sekolah yang sasarannya anak-anak dari keluarga yang kurang mampu
tingkat perekonomiannya, bantuan ini telah diberikan kepada anak-anak untuk
sunatan massal sebanyak 80 orang anak yang berasal dari 7 dusun yang ada dalam
kecamatan jujuhan ilir sedangkan untuk pemeberian paket seragam sekolah
diberikan kepada 55 orang anak yang juga berasal dari 7 dusun.
Total dana yang diberikan berjumlah Rp.
24.800.000,-
selain itu juga ada sumbangan dari para donatur sebesar Rp. 750.000,-.
Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerjasama dan koordinasi
yang baik dengan dinas kesehatan Kabupaten Bungo, sehingga sunatan
massal
dilaksanakan dengan lancar, kehadiran masyarakat pada kegiatan inipun
cukup
banyak sehingga acara terlihat meriah meskipun tanpa mengundang pejabat
dari
pemerintahan kabupaten, disamping itu kegiatan ini dibuka langsung oleh
Bapak
Camat Jujuhan Ilir sekali gus memberikan sambutan kepada semua yang
hadir. Dengan ada kegiatan ini PNPM MPd bisa menunjukkan kepada
masyarakat bahwa pemerintah melalui programnya telah menunjukkan
kepedulian yang
nyata dan langsung kepada masyarakat yang kurang mampu melalui sebagian
jasa
yang diperoleh Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) terhadap pengelolaan dana
bergulir Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ), mudah-mudahan kedepan program
ini akan
terus dilaksanakan sehingga secara tidak langsung bisa memberikan
penyadaran
kepada masyarakat luas untuk selalu berpartisipasi didalam setiap
tahapan
program.
Disisi
budaya program ini juga bisa mengajak masyarakat untuk saling bergotongroyong
atau secara bersama-sama dalam segala hal yang positif, baik dalam menentukan
perencanaan pembangunan desa maupun kebersamaan pada pelaksanaan pembangunan yang
diwujudkan dalam bentuk swadaya masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar